Lintas5.com - Telah lama berharap dan dijanjikan, Pembangunan jembatan yang menjadi tangung jawab Prov Bengkulu baru sebatas pondasi/tanggul yang dibangun di tahun 2021 lalu, kini tampak menjadi semak belukar karena tidak jelas kapan akan dilanjutkan. Sementara kondisi jembatan lama berlantai papan yang tak bisa bertahan lama, saat ini kondisinya sudah sangat menghawatirkan kondisinya.
Sundari, seorang pedagang yang sering keluar masuk ke desa Suro Bali Kecamatan Ujan Mas Kepahiang. Menilai jika pemerintah setengah hati dalam merealisasikan pembangunan jembatan penghubung di desa Suro Bali Tersebut. Karena diketahui, jembatan yang diharapkan pembangunannya tersebut, adalah akses satu-satunya masyarakat untuk keluar dan masuk desa. Padahal menurutnya, bagian pembangunan jembatan yang sudah terealisasi sebelumnya sudah menelan anggaran yang cukup besar yakni sekitar Rp 1,6 miliar.
"Sampai saat ini baru tanggulnya saja yang dibangun. Anggarannya dari APBD Provinsi Bengkulu. Sementara sampai saat ini, belum terlihat adanya kelanjutan pembangunan lantai dasar jembatan di desa," kata Sundari.
Tidak hanya dirinya sendiri, Sundari mengungkapkan jika warga lainnya juga sangat berharap jika jembatan penghubung ini, dapat dibangun secara permanen. Sebab menurutnya dengan kondisi yang ada saat ini, setiap 1 tahun sekali minimal masyarakat selalu direpotkan dengan kewajiban mengganti kayu lantai jembatan yang lapuk.
"Kondisi lantai jembatan yang terbuat dari papan ini sangat memprihatinkan. Ya harapan kami agar dibangun permanen, sehingga tidak perlu diganti setiap tahun. Semoga secepatnya pembangunannya dapat terealisasi ditahun 2023 ini", harapnya.(aa)