"Kepahiang Alami", selogan yang melekat di Kabupaten Kepahiang yang banyak menonjolkan aicon wisata dan daerah penghasil kopi ini. Dengan potensi wisata di daerah tersebut, dan memang daerahnya sejuk, membuat banyak pengunjung penasaran ingin berwisata di Kabupaten Kepahiang pada hari libur. Namun dengan banyaknya ke indahan di daerah tersebut, ternyata ada juga kekurangan yang telah lama terus timbul dan tak bisa di hentikan. Tak tau apa yang membuat hal tersebut tak bisa di hentikan, apa karna kurangnya ketegasan? atau memang kurang perhatian?.
Hal tersebut terlihat dari beberapa titik tumpukan sampah yang berserak di dua desa di Kecamatan Ujan Mas, bahkan sampah yang sudah membusuk dan banyaknya sampah yang tidak dapat hancur, tampak berserakan dan kenimbulkan bau busuk bagi para pengendara yang melintas dan masyarakat sekitar. "Sperti yang di katakan Iwan Pajri selaku Sekretaris Desa Ujan Mas Bawah, pihak nya telah melakukan upaya dengan memasang palank agar tidak ada yang membuang sampah di area tersebut. Akibat banyak nya sampah di area tersebut, membuat area tersebut yang berada di tepat pinggir jalan lintas, berguyur terkikis bisa jadi akan terjadi longsor, jika masalah ini terus terjadi. Ia juga mengatakan, yang sering membuang sampah tersebut, bukan masyarakat sekitar, melainkan orang luar, karena banyaknya bekas sayur dan bekas keranjang sayur", jelas Iwan Pajri.
Pajri Berharap, semoga hal sampah di desa nya tersebut dapat teratasi, ia berharap solusi dari pemerintah atau pihak terkait yang menangani hal tersebut. Serta ia berharap, untuk dinas terkait, tolong lah melakukan pengambilan sampah dibeberapa titik yang sering menumpuk tersebut, jangan di lewati saja", harapnya.
Dengan adanya keluhan masayarakat tersebut, semoga kedepannya hal kecil yang dapat membuat dampak buruk tersebut, dapat di tangulangi, agar Kepahiang tetap almi dan asri.(aa)