“Kemudian yang paling utama adalah penerapan protokol kesehatan dengan ketat, sehingga pelaksanaan salat Idul Adha ini dilaksanakan dengan cepat, serta tanpa adanya salam-salaman,” ujar Bupati.
Memaknai hari raya Idul Adha, kata Bupati adalah sebuah pengorbanan tak bisa terlepas dari kisah Nabi Ibrahim, sebagai ketakwaan kepada Allah SWT. Hal ini dikatakan Bupati memaknai hal itu, membutuhkan tekad dan pengorbanan untuk membangun Kabupaten Kepahiang, terlebih fokus utama pemerintah daerah dalam berupaya untuk melakukan pencegahan dan penanganan covid-19.
“Memaknai hari raya kurban ini kami mengajak masyarakat untuk ikut meningkatkan pembangunan daerah. Terutama ditengah pandemi ini, jalin betul tali persaudaraan, patuhi prokes.”
Untuk menekan angka penularan Covid-19 agar tertekan di Kabupaten Kepahiang, lanjutnya, Bupati Kepahiang juga mengimbau kepada masyarakat harus sadar mematuhi aturan dan melaksanakan prokes 3M.
“Kalau mau pandemi ini berakhir, khususnya di Kepahiang, ayo bersama terapkan protokol kesehatan dengan baik. Gunakan selalu masker, biasakan mencuci tangan dan menjaga jarak.(aa)